Tuesday, December 30, 2008

Mengatasi Kata Umpatan Pada Anak

Tidak sedikit orang tua yang terheran-heran dan panik bila mendengar anaknya yang masih berumur dua tahun mengucapkan kata umpatan yang kasar. Jangankan diucapkan oleh anak balita, orang dewasa saja dapat menanggung akibat negatif dengan hal tersebut. Pada dasarnya anak-anak belum mengerti arti kata tersebut.
Jadi bagaimana mengatasi kata umpatan pada anak? Kadang anak mengatakannnya hanya ingin dianggap telah besar, karena mengucapkan apa yang biasa diucapkan oleh orang dewasa atau sekedar menirunya. Sebagai orang tua kita pasti langsung memarahinya padahal sebenarnya itu kurang tepat karena dapat menarik perhatian lebih sehingga cenderung diulangi lagi, akan lebih baik jika anda memberi alasan bahwa kata umpatan tersebut tidak baik diucapkan pada orang lain atau dengan mengatakan bahwa kata-kata tersebut tidak boleh diucapkan dirumah anda.
Anak berumur empat tahun pun sudah mulai bisa diajarkan mengenai hubungan sebab-akibat. Misalnya jika anak tetap menggunakan kata-kata kasar meski telah diberitahu akan mendapat hukuman dengan mengambil mainan kesukaannya selama beberapa waktu. Hal ini merupakan penerapan kedisiplinan didalam rumah. Tentu saja, perilaku orang tua menjadi dasar utama bagi anak untuk meniru perbuatan baik. Kadang tanpa disadari ketika marah, orang tuapun mengeluarkan kata-kata umpatan yang dikemudian hari ditiru oleh anak. Akan sulit jika kita melarang anak melakukan hal yang biasa kita lakukan, bukan? Buatlah kesepakatan dengan penghuni rumah lainnya misalnya dengan pembantu rumah tangga yang sehari-hari mendampingi anak untuk tidak menggunakan kata-kata kasar. Sortirlah tayangan televisi yang boleh dan tidak boleh ditonton anak. Patut disadari, beberapa tayangan yang ditujukan untuk anakpun tidak luput dari kekerasan verbal.

No comments:

Post a Comment